Pengertian Minat Belajar Menurut Definisi Para Ahli Faktor Ciri dan Tujuan
Pengertian Minat belajar adalah suatu penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu diluar diri. Seseorang memiliki minat terhadap subjek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap subjek tertentu (Djamarah, 2008).
Definisi Minat belajar adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang ingin dicapai, (Syah, 2006).
Ada beberapa cara untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa, cara tersebut antara lain (Sardiman, 2007) :
Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
Seorang mahasiswa harus memiliki minat belajar yang besar agar dapat menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang rendah akan menghasilkan prestasi belajar yang rendah.
Tujuan Belajar
Tujuan dari proses belajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan kesehatan yakni meningkatkan kemampian masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan derajat kesehatan baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial (Mubarak, et al, 2007).
Definisi Minat belajar adalah kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu yang ingin dicapai, (Syah, 2006).
Ada beberapa cara untuk meningkatkan minat belajar mahasiswa, cara tersebut antara lain (Sardiman, 2007) :
Membangkitkan adanya suatu kebutuhan
Menghubungkan dengan persoalan pengalaman yang lampau
Memberi kesempatan untuk mendapatkan hasil yang baik
Menggunakan berbagai macam bentuk mengajar.
Seorang mahasiswa harus memiliki minat belajar yang besar agar dapat menghasilkan prestasi yang tinggi, sebaliknya minat belajar yang rendah akan menghasilkan prestasi belajar yang rendah.
Tujuan Belajar
Tujuan dari proses belajar dalam rangka mencapai tujuan pendidikan kesehatan yakni meningkatkan kemampian masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan kemampuan derajat kesehatan baik fisik, mental, dan sosialnya sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial (Mubarak, et al, 2007).
Ciri-ciri Belajar
Belajar menunjukkan perubahan dalam tingkah laku di obyek dalam situasi tertentu, sehingga ciri-ciri (karakteristik) yaitu (Mubarak, at al, 2007) :
Belajar berbeda dengan kematangan, pertumbuhan adalah saingan utama sebagai pengubah tingkah laku. Bila serangkaian tingkah laku matang melalui secara wajar tanpa adanya pengaruh dari latihan, maka dapat diartikan bahwa perkembangan itu adalah berkat kematangan (maturation) dan bukan karena belajar.
Belajar dibedakan dari perubahan fisik dan mental, perubahan tingkah laku juga dapat terjadi yang disebabkan oleh terjadinya perubahan tingkah laku juga dapat terjadi yang disebabkan oleh terjadinya perubahanpada fisik dan mental dan karena melakukan sesuatu perbuatan berulang kali yang menngakibatkan badan menjadi lelah/letih. Akan tetapi perubahan tingkah laku tersebut tidak dapat digolongkan sebagi belajar. Jadi, perubahan tingkah laku yang disebabkan oleh perubahan fisik dan mental bukan atau berbeda dengan belajar dalam arti sebenarnya.
Ciri belajar yang hasilnya relatif menetap, hasil belajar dalam bentuk perubahan tigkah laku, tingkah laku berupa perilaku (performance) yang nyata dan dapat diamat i (observation).
Faktor-faktor yang berhubungan dengan minat belajar
a. Faktor lingkungan
Lingkungan adalah suatu norma, harapan, dan kepercayaan daripersonil-personil yang terlibat dalam organisasi tempat belajar, yang dapat memberikan dorongan untuk bertindak dan mengarahkan pada prestasi siwa yang tinggi (Sulhan, 2006).
Lingkungan merupakan bagian dari kehidupan anak didik. Di dalam lingkunganlah seorang anak didik saling berinteraksi antara lingkungan biotik dan abiotik. Selama hidup, anak didik tidak bisa menghindarkan diri dari 2 aspek yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap belajar anak didik diinstansi, yaitu (Djamarah, 2008) :
1) Lingkungan alami
Lingkungan alami atau lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha didalamnya.
2) Lingkungan sosial budaya
Lingkungan sosial merupakan suatu hidup dalam kebersamaan dan saling membutuhkan antara satu dengan lainnya. Ginting (2005), lingkungan merupakan pusat pembelajaran yang bermakna dan sebagai proses sosialisasi dan pembudayaan kemampuan, serta pusat pengembangan minat.
b. Faktor Instrumental
Faktor instrumental terdiri dari beberapa bagian yaitu (Djamarah, 2008) :
1) Kurikulum
Kurikulum adalah a plan for learning yang merupakan unsure dalam substansial dalam pendidikan.
2) Program
Setiap sekolah memiliki program pendidikan yang disusun untuk dijalankan demi keajuan pandidikan. Keberhasilan pendidikan tergantung dari baik tidaknya program pendidikan yang dirancang. Program pendidikan disusun berdasarkan potensi sekolah yang tersedia, baik tenaga, finansial, dan sarana prasarana
3) Sarana dan fasilitas
Sarana mempunyai arti penting dalam pendidikan. Salah satu persyaratan untuk membuat suatu sekolah atau instansi adalah memiliki sarana yang memadai, misalnya gedung sekolah yang memiliki ruang kelas, ruang kepala sekolah, ruang dewan guru, perputakaan, laboraturium yang semua itu bertujuan untuk memberikan kemudahan pelayanan anak didik.
Selain sarana, fasilitas juga kelengkapan sekolah tidak dapat diabaikan, misalnya buku – buku, kelengkapan mengajar, alat peraga dan lain – lain.
4) Dosen
Dosen merupakan unsur manusiawi dalam pendidikan. Kehadiran guru mutlak diperlukan didalam pendidikan.
Ada beberapa macam cara yang dapat dilakukan dosen untuk membangkitkan minat belajar mahasiswa yaitu :
Membandingkan adanya suatu kebutuhan pada diri mahasiswa, sehingga ia rela belajar tanpa paksaan
Menghubungkan bahan pelajaran yang diberikan dengan persoalan pengalaman yang dimiliki mahasiswa, sehingga mahasiswa mudah menerima baham pelajaran.
Memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mendapatkan hasil belajar yang baik dengan cara menyediakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman.
Menggunakan berbagai macam bentuk dan teknik mengajar dalam konteks perbedaan individual mahasiswa.
c. Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis umumnya berkaitan dengan jasmani dan tonus otot (tegangan otot) yang menandai tingkat kebugaran organ-organ tubuh dan sendi-sendinya yang dapat mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam mengikuti pelajaran (Slameto, 2003).
Kondisi fisiologis pada umumnya sangat berpengaruh terhadap kemampuan belajar seseoran. Seseorang yang dalam keadaan segar jasmani akan berlainan cara belajarnya daripada orang yang dalam keadaan kelelahan. Selain itu kondisi panca indra tidak kalah pentingnya dalam pendidikan, terutama mata untuk melihat dan telinga untuk mendengar (Djamarah, 2008).
1. Bakat
Bakat adalah kemampuan potensial yang dimiliki seseorang untuk mencapai keberhasilan pada masa yang akan datang (Syah, 2006). Disamping inteligensi (kecerdasan), bakat merupakan faktor yang besar
pengaruhnya terhadap proses dan hasil belajar seseorang. Belajar pada bidang yangsesuai dengan bakat memperbesar kemungkinan keberhasilan.dengan adanya bakat maka akan timbul suatu minat yang sesuai dengan bakat tersebut (Djamarah, 2008).
Daftar Pustaka Makalah Minat Belajar
Djamrah S.B, 2008, Psikologi Belajar, Edisi 2, Jakarta, Rineka Cipta.
Mubarak W.I, et al, 2007, Promosi Kesehatan, Edisi I, Yogjakarta, Graha Ilmu.
Sardiman A.M, 2007, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Jakarta, Raja Grafindo.
Syah, M, 2006, Psikologi Belajar, Jakarta, Raja Grafindo Persada.
Sulhan N, 2006, Pembangunan Karakter Pada Anak, Surabaya, Surabaya Intelektual Club.
source: disini
0 Response to "Pengertian Minat Belajar Menurut Definisi Para Ahli Faktor Ciri dan Tujuan"
Post a Comment